Renungan Qolbu

Dalam menjalani kehidupan sehari hari, terkadang kita terlalu sibuk sehingga yang ada dalam benak hanya profit oriented mengejar keduniaan. Terkadang dalam menjalankan ibadah kita juga hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Untuk itu mari kita sejenak muhasabah diri untuk merenung mencari makna dan hakikat hidup dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Kholiq Maha Pencipta Allah Subhanahu Wata'ala.

www.hernawansetiaji.com

Renungan untuk mencari makna hidup yang didasari oleh syariat merupakan suatu ibadah dan juga dzikir, berbeda dengan lamunan yang sangat imajinatif dan tidak berdasarkan syariat. Memaknai kehidupan ini merupakan suatu upaya dalam  mencari kehidupan yang lebih bernilai dan akhirnya dapat mendapatkan kenikmatan hidup untuk selalu dapat bersyukur atas segala karunia dari Allah Subhanahu Wata'ala.

Renungan Qolbu ini ditulis bersumber dari penulis sendiri dan juga dari berbagai sumber yang ada. Apabila Anda mendapati tulisan Anda ada di sini, Kami hanya dapat mengucapkan terimakasih. Semoga amal ibadah dari tulisannya mendapatkan pahala yang besar. Siapun yang menulis untuk jalan dakwah akan mendapatkan nilai pahala sebagai ibadah. Amin.

Alamat Facebook : https://www.facebook.com/RenunganQolbi/


1. Selalu ada Jalan Untuk menjadi Lebih Baik

Tidak ada Orang Baik yang tidak punya masa lalu. Tidak pula Orang Jahat yang tidak punya masa depan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apapun masa lalunya dahulu dan seburuk apapun perangainya di masa lampau.

Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena, seseorang yang "hampir membunuh Rosul" pun, kini berbaring di sebelah makam beliau : Umar bin Khattab.

Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Karena seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedangNya Allah : Khalid bin Walid.

Jangan memandang seseorang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas Fir'aun berada di neraka. Sedangkan terompah Bilal bin Rabah terdengar di Syurga.

Jangan memandang remeh seseorang karena masa lalu dan lingkungannya. Karena bunga teratai tetap mekar cantik, meski tinggal di air yang kotor. Maka untuk menjadi hebat yang diperlukan adalah kuad dan tekad untuk berubah menjadi lebih baik. Berubah dan bangkit jauh lebih indah daripada diam dan hanya bermimpi tanpa melakukan tindakan apapun.

2. Orang Beriman Akan Diuji

Keimanan kita tidak cukup hanya diucapkan, "Bahwa Aku Telah Beriman".  Namun harus dibarengi dengan ketaqwaan kita dan juga ujian yang selalu menghadang. Orang beriman tidak boleh MANJA. Merasa kita sudah beriman dan bertaqwa terus kemudian kita ingin mendapatkan prioritas ?. Oh tidak. Terkadang justru orang yang beriman mendapatkan lebih banyak tantangan dan cobaan.

Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, dari mana kita belajar sabar dan Jika setiap doa kita terus dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar Ikhtiar.

Seseorang yang dekat dengan Allah SWT, bukan berarti tidak ada air mata. Seseorang yang tekun Ibadah dan Berdoa, bukan berarti tidak ada masa masa sulit di hidupnya.


أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cobaan)? (Al-Ankabut: 2)


Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui Kemudahan, Kesenangan dan Kenyamanan. Tapi dibentuk melalui Kesukaran, Tantangan dan bahkan Airmata.
Silahkan Berbagi :

Related Posts: