Asteroid Bennu Antara Ancaman dan Sumber Informasi Tata Surya

Asteroid Bennu merupakan Asteroid yang mengorbit matahari dan keberadaan relatif dekat dengan Bumi dengan jarak 87 juta kilometer dari bumi. Walaupun kemungkinan menabrak bumi sangat kecil yaitu dengan perbandingan sekitar 1 : 2.700, namun masih menjadi ancaman yang serius bagi bumi. Asteroid Bennu mempunya diameter 500 meter dengan bobot 33 miliar kilogram mampu menimbulkan daya hancur 80.000 kali bom atom Hiroshima Jepang.

www.hernawansetiaji.com

Asteroid Bennu Antara Ancaman dan Sumber Informasi Tata Surya. Disamping ancaman yang serius terhadap bumi, Asteroid Bennu juga menyimpan informasi tentang tata surya kita. Dikutip dari Nasa.gov pada 11 Desember 2018, bahwa misi antariksa dengan Osiris-Rex mengungkapkan adanya kandungan air yang terjebak dalam lempung yang menyusun Asteroid Bennu.

Selama fase pendekatan misi, antara pertengahan Agustus dan awal Desember, pesawat ruang angkasa menempuh 1,4 juta mil (2,2 juta km) dalam perjalanannya dari Bumi untuk tiba di lokasi 12 mil (19 km) dari Bennu pada 3 Desember. Selama ini waktu, tim sains di Bumi mengarahkan tiga instrumen pesawat ruang angkasa menuju Bennu dan mulai membuat pengamatan ilmiah pertama dari asteroid. OSIRIS-REx adalah misi pengambilan sampel asteroid pertama NASA.

Data yang diperoleh dari dua spektrometer pesawat ruang angkasa, OSIRIS-REx Visible dan Infrared Spectrometer (OVIRS) dan OSIRIS-REx Thermal Emission Spectrometer (OTES), mengungkapkan keberadaan molekul yang mengandung atom oksigen dan hidrogen terikat bersama-sama, yang dikenal sebagai "hydroxyls. ”Tim mencurigai bahwa kelompok hidroksil ini ada secara global di seluruh asteroid dalam mineral lempung yang mengandung air, yang berarti bahwa pada beberapa titik, material batuan Bennu berinteraksi dengan air. Sementara Bennu sendiri terlalu kecil untuk pernah menjadi tuan rumah air, temuan itu menunjukkan bahwa air cair hadir pada suatu waktu di tubuh induk Bennu, asteroid yang jauh lebih besar.

"Kehadiran mineral terhidrasi di asteroid menegaskan bahwa Bennu, sisa dari awal pembentukan tata surya, adalah spesimen yang sangat baik untuk misi OSIRIS-REx untuk mempelajari komposisi volatil primitif dan organik," kata Amy Simon, OVIRS, ilmuwan instrumen deputi di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland. "Ketika sampel materi ini dikembalikan oleh misi ke Bumi pada 2023, para ilmuwan akan menerima harta karun berupa informasi baru tentang sejarah dan evolusi tata surya kita."

Sumber : Nasa.gov
Silahkan Berbagi :

Related Posts: